Skip to main content

Review dan Analisis The Portrait of A Lady, Puisinya T.S. Eliot (Part 3 - Explication)

halllooooo :D
tulang bawa lanjutan Review dan Analisis The Portrait of A Lady, Puisinya T.S. Eliot (Part 2) nya nii :D
di part ke 3 ini, tulang bakal ngejelansin tentang puisinya.
sebenarnya sih cuma menterjemahkan review yang udah di buat aja.
kalo mau baca yang aslinya, klik aja link di bawah ini


oke, mulai!!!

"Portrait of a Lady" adalah sebuah puisi tentang memburuknya hubungan antara seorang pria *speaker) dan wanita yang lebih tua yang berasal dari kalangsn kelas menengah ke atas. Puisi ini dibagi menjadi tiga bagian yang terdiri atas hubungan persahabatan dari musim dingin *Among the smoke and fog of a December afternoon - Di antara asap dan kabut sore Desember, line l.1), untuk musim semi *Now that lilacs are in bloom - Sekarang lilac yang mekar, line l.42) dan berakhir di musim gugur *The October night comes down - Oktober malam turun, line l.85). Keduanya bertemu dan mendiskusikan musik, persahabatan, masa muda, dan penyesalan selama tiga musim, sampai pria itu memutuskan untuk meninggalkan negara itu di bagian akhir .

Wanita melankolis mempertahankan kehidupan biasanya (banal life) , *a life composed so much, so much of odds and ends - kehidupan terdiri begitu banyak, begitu banyak peluang dan berakhir line l.22) melalui kegiatan rekreasi, seperti pergi ke konser dan minum teh. Namun demikian, ia merasa dicekik oleh keadaan konyol : *life, what cauchemar - hidup, yang mengerikan (seperti mimpi buruk) line l.29). Dia mengakui kepada si pria bahwa tanpa persahabatannya, hidupnya akan menjadi mimpi buruk, dan dengan cepat menjadi jelas bahwa dia menginginkan pembicara *yang tak lain adalah si pria) untuk menjadi salah satu kenalan terdekatnya . The Lady, bagaimanapun, gagal untuk melibatkan si pria ke dalam percakapan serius dan si pria terhanyut ke lamunan akhir dalam setiap bagian.

Tidak seperti the Lady, *speaker-si pria) tampaknya puas dengan gaya hidup membosankan :

You will see me any morning in the park
Reading the comics and the sporting page.
Particularly I remark
An English countess goes upon the stage.
A Greek was murdered at a Polish dance,
Another bank defaulter has confessed.
translate :
Anda akan melihat saya setiap pagi di taman
Membaca komik dan halaman olahraga.
Terutama saya komentar
Sebuah Countess Inggris yang berjalan dengan panggung .
Seorang Yunani dibunuh pada tarian Polandia ,
tukang mangkir bank lain telah mengaku . ( ll. 72-77 )

Si pria terus menyibukan dirinya dengan hal-hal dangkal (superficial matters), seperti yang baru saja terjadi di teater dan berita, sambil menghindari pertanyaan intim wanita. Dari hal tersebut, terlihat bahwa penguasaan diri sendiri speaker *si pria) kaku dan enggannya si pria untuk membuka diri untuk segala macam hubungan yang lebih dalam dengan wanita itu.
Pada bagian kedua, The Lady mengingat masa mudanya dan menyadari bahwa dia ditakdirkan untuk memilik kehidupan yang biasa-biasa saja, "I shall sit here, serving tea to friends - Aku akan duduk di sini, melayani teh untuk teman-teman.. line l.69), tapi ini hanya membuat si pria (speaker) merasa tidak nyaman : *how can I make a cowardly amends | For what she has said to me? - bagaimana saya bisa membuat pengecut menebus | Untuk apa dia mengatakannya kepadaku? line 2.70-71).
Kemudian di bagian tiga, the Lady telah menerima nasibnya untuk fakta bahwa si pria pergi dan sia-sia berharap bahwa si pria akan tetap tinggal dengannya. Speaker tidak dapat berterus ternag dengan keberangkatan ini. *maksudnya si cowonya itu pergi diam2. mungkin -_- Sebaliknya , ia mengandalkan ketenangan dan pemrograman sosial, yang berjumlah sama dengan mimikri hewan : "And I must borrow every changing shape | To find expression...dance, dance, | Like a dancing bear, | Cry like a parrot, chatter like an ape - Dan saya harus meminjam setiap perubahan bentuk | Untuk menemukan ekspresi ... tari, tari, | seperti beruang menari, | Menangis seperti burung beo, mengobrol seperti kera, line 2.110-113).
In the end, *ini tulang bingung, akhir poem atau akhir ceritanya) bagaimanapun, si pria berpikir tentang apa yang telah ia dilakukan, yang nampaknya menghancurkan kesempatan terakhir ini (kesesmpatannya wanita) untuk menemukan kebahagiaan dengan memiliki teman, dan tiba-tiba merasakan perasaan bersalah. : *"And should I have the right to smile?" - "Dan haruskah aku tersenyum?" line 3.125).

part 3 selesai :D
sebenarnya masih ada lanjutan lagi..
jika mem ungkinkan, tulang lanjutin sampe part 4 *sampe selesai Part Music Portrait and Prufrock

Comments