Skip to main content

Belajar Pragmatik dari Cerita Dramatis Part 1

kali ini tulang bawa ilmu juga bawa cerita :3
ceritanya cuma sepenggal-sepenggal sih. cuma buat mudahin nginget aja :D

1. pragmatik
berdasarkan kuliah yang dikasi sama dosen tulang selama 2 jam lebih kemaren, pragmatik adalah bahasa yang digunakan dalam daily life manusia. atau kalo bahasa ribetnya 'hubungan antara konteks dan makna' (menurut wikipedia). dan kalo menurut buku 'The Study of Language'-nya George Yule, Pragmatik itu (juga) ilmu yang mempelajari tentang 'makna tersirat' (invisble meaning).
x : gak apa-apa kan?? aku gak punya tisu lo?
y : ..
maksudnya di sini si x gak mau kalo si y nangis karena something lah *hanya mereka dan tuhan yang tahu.)


oke, kali ini contohnya agak panjang ya,
jadi cerita nya nih ada cewe lagi ketemu sama kakak tingkatnya. Si adek d sini ceritanya suka sama si kakak yang ngajak ketemuan. Dan perlu diketahui juga, si cewe dan cowo ini, mereka kuliah di satu fakultas, satu jurusan dan satu univ yang sama, tapi beda tingkat.
Ok, ini dia dialognya beberapa penggal dialognya :
x : kakak tingkat
y : adek tingkat

x : aku gak suka sama teman satu jurusan. Soalnya bla bla...
kesimpulan : dari sini kita tau kalo x ga suka sama y

2. konteks
sebelumnya maaf nih kalo penjelasan di bagian konteks agak rada ngeingungin. tapi tulang baru dapat ilham nih. makasih buat situsnya littlestoriesoflanguages.wordpress.com
di situsnya little stories bilang kalo konteks itu tergantung dari apa yang kita bicarakan dan kepada siapa kita mngataknnya.
contoh :
x1 : capek gua kalo harus gini terus..
y1 : emang nya dia ngapain aja??
konteks di sini, yang x maksud dengan capek bukan karena kerja keras. tapi karena lelah batin. capek hati atau semacamnya..

x2 : capek ya? aku ambilin air minum ya?
y2 : iya nih, makasih ya.
*romantisnya :3
kalo disini, capek itu emang benar-benar capek, lelah badan *kok aneh ya 'lelah badan ??'... ya, pokoknya kalian ngerti lah :3)

3. deiksis
kalo kata dosen tulang, deiksis itu kata tunjuk. dan kalo dijelasin agak panjang dikit, deiksis itu suatu kata atau kalimat yang digunakan untuk menunjukkan kata yang dimaksud atau biasa disebut sebagai kata ganti.
contoh :
x : aku mau kamu tetap tinggal.
malaikat : dia bilang dia mau kamu tetap tinggal. denger ga???? dia minta kamu buat tetap tinggal!!!!
z : ....
dia di sini sebagai kata tunjuk atau kata ganti dari 'aku'
gak hanya kata ganti seperti yang disebutkan diatas di atas yang termasuk dalam deiksis, karena deiksis punya 5 jenis deiksis :
1. deiksis personal : I, you, we, they, dll. my, her, his, our, dll (posessive). mine, yours, hers, dll.
2. deiksis waktu : sekarang, besok, malam ini, dll.
3. deiksis sosial : yang terhormat, yang mulia, tuan, dll (your hihness, your honor, mr., mrs., etc.)
4. deiksis tempat : di sana, di sini, itu, ini. (here, there, that, this, etc.)
5. deiksis wacana : anafora dan katafora. (lihat bagian selanjutnya)
sumber : http://kajianbahasaindonesia.blogspot.com/2012/09/deiksis-1.html

4. reference
reference di sini adalah kata yang biasa digunakan untuk mengasumsikan sesuatu. kata yang digunakan menunjukkan keseluruhan yang dimaksud.
langsung ke contoh aja ya.
x : lo ga seriuskan buat mutusin tu anak?
y : ....
'tu anak' = reference
contoh lain :
x : gimana kabar gebetan lo?
y : ...
gebetan :
contoh lain (lagi):
x : lo nonton avril gak besok??
y : ...
avril di sini bisa berarti konser nya avril, atau film nya avril atau apa lah yang di maksud sama si x dengan avril itu. *be positive thinking!)
atau contoh paling mudah yang biasa atau sering kita gunakan :
nama julukan buat dosen, teman, artis, atau bla bla...

5. inference
"An inference is additional information used by the listener to create a connection between what is said and what must be meant." -the study of language nya george yule-
jadi inference di sini artinya jawaban atau respon atas kalimat yang diucapkan oleh si speaker.
dan kalo si pendengar ngerspon secara benar, berarti inference nya berhasil. sebenarnya sih inference di sini tergantung dari pengetahuan si pendengar tentang apa yang dibicarakan si speaker.
contoh :
x : buset dah. yang masak kayak minta dikawinin.
y : hahhahaha...
kalo sampe y ga ketawa, berarti si y ga ngerti maksudnya.
maksud si x makanannya asin. kan biasanya kalo cewe masak keasinan artinya minta kawin.
(dialog diangkat dari percakapan antara kakak tingkat tulang dengan temannya)
contoh lain :
x : eh, katanya miss DEBET masuk!
y : buset dah, gue belum ngerjain tugas tuh dosen >.<
contoh lain :
je : gua putus sama sih ii'.
key : putus lagi bu?? mantan ke berapa?

6. anaphora
anaphora itu maksudnya kata yang diulang. 
contohnya dgini, misalnya kita udah nyebut kata itu di kalimat awal, udah itu kita sebut lagi kata tersebut tapi dengan kata pengganti. *makanya anaphora disebut sebagai bagian dari deiksis (kata ganti/tunjuk)
contoh :
"Aku pergi mengunjungi x untuk bertemu dengan orang tuanya. tapi saat aku tiba di rumahnyadia bilang orang tuanya sedang pergi keluar negeri." *rada ngaco sih ceritanya, tapi ya harap dimaklumi. :3
x sebagai anticedent : kata pertama yang diucapkan dalam pengulangan
kata ganti yang menujukkan pengulangan : dia, -nya. (maaf nih, kalo kata -nya tulang kurang yakin. cobanya sama yang lebih ahli. tapi kayaknya bener deh :p)

7. kataphora
kataphora >< anaphora
di sini kataphora kebalikan dari anaphora. jadi, kata yang diulang disebut diawal dan kata utamanya diletak di akhir.
contoh : 
"niatnya sih buat ketemu sama orang tuanya buat ngelamar, tapi eh malah disuruh pulang sama dia."
-nya disini mengacu pada dia.
contoh lain : *contoh paling mainstream
karena kecantikannya, dia di juluki bunga desa.
-nya di sini menunjukkan si bunga desa.

sampe di sini dulu ya, 
sumber :
the study of language - george yule
seluruh bagian dari mata kuliah pengantar linguistik part pragmatik

8. presuposition
9. speech act
10. direct and indirect speech
11. negative and positive face
12. politeness
5 bagian diatas lanjut di part 2 ya, klik di sini.

Comments