Skip to main content

West Borneo Part 1 – Rumah Betang

Haloo~

Untuk kali ini, tulang akan membahas tentang rumah Betang.

Actually, tulang belum pernah ke rumah betang, tinggal di rumah betang dan melihat secara langsung rumah betang itu...

Eit, bentar...


Ah, ya! Tulang pernah liat rumah betang secara langsung.

Bentuknya off course panjang. Besar. Dan tinggi. Kira-kira 1 meter lebih gitu tingginya dari tanah. Kalo panjangnya, kira-kira 10 meter ada. bahkan lebih. Kalo lebar.. ehm, 6-9 meter mungkin..

Nah, menurut sumber terpercaya tulang, *ehem, bapak tulang) rumah betang itu kayak rumah kontrakan, panjang, tapi tidak bersekat. Rumahnya amat sangat sederhana. Lantainya menggunakan kayu bulat *kalo menurut tulang, kayu bulat itu maksudnya kayu-kayu yang langsung bulat2 ga di jadikan papan) dan atapnya papan sirap. Kalo dindingnya dibuat dari tukul atau biasa dikenal dengan kulit kayu.

nah, kata bapak tulang juga nih, rumah betang itu buatnya gak pakai paku, tapi pakai tali akar. Jadi buat pengganti paku, digunakanlah tali akar itu buat ngikat kayunya.

Waktu bapak tulang tinggal di rumah betang, beliau tinggal bersama orang tuanya beserta keluarga yang lain. Kira-kira 17 keluarga.

Tapi sayangnya tradisi rumah betang tersebut mulai luntur sejak tahun 80an ke atas.

Tapi tenang aja, walaupun tradisi luntur, rumah betang tetap ada yang berdiri kokoh kok. Masih ada beberapa rumah betang yang dilestarikan.

Yah, tapi tetap aja disayangkan ya..

Comments