Waktu terbaikku adalah ketika kau tersenyum kepadaku dan aku berhasil membalasnya.
Apalah aku tanpa sebuah senyuman.
Kita berada di kota yang sama, tapi dengan jalur yang berbeda.
Saat aku terlihat bahagia dikala sendiri, sesungguhnya aku sedang berusaha menikmati hidup.
Tak mengapa bila waktu terus berjalan, karena dia masih disisiku.
Pada Tuhan dan pada waktu.
Aku takkan lupa ke mana aku akan pulang, karena kau adalah rumahku.
Meski langit gelap, hujan rintik-rintik, aku bahagia.
Hujan turun, aku jatuh cinta.
Seperti malam-malam sebelumnya, aku selalu menantimu di depan layar maya.
Jatuh cinta sepuasnya, patah hati sebatasnya.
Kini hilang sudah jejak kisah kita terkikis lalu.
Apalah aku tanpa sebuah senyuman.
Kita berada di kota yang sama, tapi dengan jalur yang berbeda.
Saat aku terlihat bahagia dikala sendiri, sesungguhnya aku sedang berusaha menikmati hidup.
Tak mengapa bila waktu terus berjalan, karena dia masih disisiku.
Pada Tuhan dan pada waktu.
Aku takkan lupa ke mana aku akan pulang, karena kau adalah rumahku.
Meski langit gelap, hujan rintik-rintik, aku bahagia.
Hujan turun, aku jatuh cinta.
Seperti malam-malam sebelumnya, aku selalu menantimu di depan layar maya.
Jatuh cinta sepuasnya, patah hati sebatasnya.
Kini hilang sudah jejak kisah kita terkikis lalu.
Perlahan tapi pasti waktu datang mengantarkanku pada titik di mana aku begitu jauh dari masa lalu.
Meski tertawa walau palsu malam tak kunjung selesai pagi tak juga datang.
Terasa sepi, sukmaku lengang.
Comments
Post a Comment